Social Icons

Pages

Kamis, 02 Oktober 2014

BINGUNG

BINGUNG
Di malam yang sepi, Rini hanya bisa duduk melamun dan membayangkan kekasihnya yang sekarang entah dimana. Tanpa terasa, air matanya pun membasahi pipinya. Rini merasa sangat sedih di tinggalkan begitu saja oleh kekasihnya. Sambil terisak dalam tangisnya, Rini berkata “Andaikan dia tau apa yang sekarang aku rasakan.”
Rini sebenarnya sudah tidak tahan dibiarkan dan ditinggalkan begitu saja tanpa ada kepastian yang jelas. Tapi karena ia sangat mencintai kekasihnya itu, ia lebih memilih untuk menunggu daripada melupakannya.
Tanpa terasa Rini pun tertidur dengan air mata yang masih berlinang. Malam semakin larut, dan tidak terasa pagi yang dinanti-nanti oleh Rini telah tiba. Rini segera terbangun dari tidurnya.
“oohh… rupanya sudah pagi,” kata Rini.
Rini pun segera bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, berharap ia dapat menemukan sesuatu yang dapat menghibur hatinya yang sedih.
Kevin teman sekelas Rini sebenarnya sangat mencintai Rini, tapi ia selalu berusaha untuk mencari waktu yang tepat untuk mengungkapkan cintanya kepada Rini. Sesampainya disekolah, rini bertemu sama Kevin. Dan Kevin menyapa Rini, “Hai Rin, kok keliatan tidak semangat sih hari ini, apa kamu sakit Rin??” tanyanya penuh perhatian.
Rini hanya menjawab sekenanya, “Ahh enggak tuh, lahi malas aja” Katanya sambil berlalu dari hadapan Kevin.
Ternyata disekolahnya, ada dua orang yang menyukai Rini, yang satu lagi bernama Ari, dia kakak kelas yang hanya beda 1tahun sama Rini. Ari sudah pernah menyatakan Cinta kepada Rini, tapi belum ada jawaban dari Rini. Akhirnya diwaktu istirahat pun Ari memberanikan diri mendekati Rini yang sedang duduk sendiri ditaman.
“Hai Rin, aku ganggu gak ?” Tanya Ari tiba-tiba. Rini pun terkejut.
“Eh kak, enggak kok kak gak ganggu.” Jawab Rini.
“mmmhh.. Rin, sebenarnya aku mau ngomong sesuatu sama kamu.” Katanya lagi.
“Ngomong apa kak ?” Tanya Rini penasaran. Ari masih terlihat ragu untuk mengatakannya kepada Rini. Sedangkan Rini malah terlihat bingung.
“Kak, katanya mau bicara sesuatu, emangnya mau bicara apa sih ?” Tanya Rini.
“Jadi gini Rin, kakak kan udah pernah bilang cinta sama kamu, tapi kamu belum kasih jawaban, sekarang kakak minta jawabannya dari kamu, kamu mau enggak jadi pacar kakak ?” kata Ari. Rini hanya diam, hatinya bingung. Tapi akhirnya Rini pun menjawab pertanyaan kak ari.
“Maaf kak, aku belum bisa menjawabnya, kasih aku waktu lagi untuk berfikir.” Kata Rini.
“Ya udah kakak kasih waktu sampai nanti pulang sekolah, kakak tunggu kamu di taman” kata Ari.
“Iya kak..”
Ari pun segera pergi dari tempat itu, sedangkan Rini tampak kebingungan . lalu datanglah Nina teman baik Rini.
“Hei ngelamun aja, lagi bete yah ??” Tanya Nina.
“Eh Na, iya nih aku lagi bete, aku juga lagi bingung nih !!”
Nina mencoba untuk menghibur temannya itu, ia tau apa yang dirasakan oleh temannya sekarang. Nina mencoba bertanya, “Masih mikirin pacar kamu itu Rin ? udah deh Rin, dia aja gak peduli sama kamu, ngapain kamu mikirin dia.”
“Tapi aku masih cinta sama dia , aku gak bisa lupain dia”, kata Rini sambil menangis. Nina malah bingung karena Rini menangis.
“Udah mendingan kamu pergi aja, aku pengen sendiri dulu!” kata Rini.   
Nina merasa bersalah dan mencoba untuk meminta maaf pada Rini, tapi ia takut Rini semakin kesal. Jadi, Nina lebih memilih untuk pergi. Ketika beberapa langkah Nina berjalan, Rini memanggilnya.
“Nina tunggu, maafin aku yah udah bilang gitu sama kamu?”. Nina pun menghentikan jalannya, lalu kembali pada Rini.
“Sebenarnya kamu kenapa sih Rin ??” Tanya Nina.
“Aku ingin cerita sama kamu Na, tapi kamu jangan bilang sama siapa-siapa yah ? janji ?” kata Rini.
“Iya aku janji, emang mau cerita apa sih ..??” Tanya Nina.
Rini segera menceritakan tentang Ari . Nina , tadi kak Ari bilang cinta lagi sama aku, tapi aku bingung jadi belum di jawab, dia kasih aku waktu sampai nanti pulang sekolah, aku bingung Na,,” katanya.
“Oh begitu… ya udah terima aja Rin,” kata Nina. Rini diam.
“Hey Rin, kok diam ?”
“Tapi….!”
“Kenapa Rin, masalah pacar kamu? Udah gak usah di ingat-ingat lagi, sekarang jalanin aja hubungan kamu sama kak Ari, aku liat kak Ari itu baik kok..” kata Nina.
Rini berfikir sejenak, antara mau dan masih ragu membuatnya semakin bingung mengambil keputusan. Ia ingin menerima Ari tapi hatinya masih pada pacarnya, dan lagi Kevin juga menyukai Rini.
Akhirnya Rini berkata, “Iya juga sih kenapa aku harus mikirin dia yang gak tau sekarang ada dimana? Lagi ngapain? Sma siapa ? tapi tijan gimana ?? Dia juga suka sama aku .. aduuuhh aku bingung.. !!!!!” kata Rini. Nina tersenyum mendengar perkataan Rini.
“Hmmm… banyak banget yang yang suka sama kamu Rin, buat aku dong satu ,, hehe gak papa Kevin juga “ kata Nina sambil tersenyum.
Lalu mereka tertawa . Rini akhirnya mau berusaha untuk melupakan pacarnya yang entah dimana. Yaaa,, kalau bahasa kerennya sih “Move On”. Rini enggak mau terus-terusan  ada dalam kesedihan Rini harus bangkit dari Keterpurukan dan lupakan semua yang membuatnya bersedih.
Tiba-tiba Nina berkata “ehh.. gimana nel, mau diterima gak kak Ari ?? sebentar lagi pulang sekolah tuh !!!”
“Tapi Kevin ..??” kata Rini.
“Ya kalau Kevin sih terserah kamu aja, keputusan semuanya ada di tangan kamu, tinggal pilih aja mau sama Kevin apa Kak Ari ??” kata Nina menasehati.
Rini dian sejenak, ia berfikir hatinya masih bimbang untuk mengambil keputusan. Ia bingung untuk memilih ia tak ingin diantara mereka ada yang tersakiti. Wajah Rini kembali murung. Ia benar-benar bingung.
“Rini tetap diam, tak bicara seperti tak mendengarkan perkataan Nina. Ia terus berfikir untuk mengambil keputusan tentang siapa yang akan dipilihnya. Teengg.. teeennggg… tenggg… bel tanda pulang sekolah berbunyi nyaring. Rini kaget, ia segera sadar bahwa waktunya untuk berfikir telah habis, ia harus segera mengambil keputusan , sebelum kak Ari menemuinya.
Akhirnya Rini memutuskan untuk memilih Ari sebagai pengganti pacarnya, dan menjadikan Kevin hanya sebatas teman baiknya. Kak Ari pun sudah terlihat menghampiri Rini , “Rin, gimana ? kamu terima kakak tidak ? kakak sudah siap terima jawaban kamu, apapun yang kamu katakana kakak akan terima “ kata Ari. Rini langsung menjawab, “ Iya kak, aku mau jadi pacar kakak .” kata Rini malu-malu.
Sejak saat itu Rini dan Ari menjadi kekasih yang bahagia. Kevin telah mengetahui tentang itu semua, ia tidak marah sama sekali. Ia sadar bahwa Rini lebih mencintai Ari daripada dirinya. Tetapi ia tidak pernah menyerah untuk mendapatkan Rini, bukan dengan cara kekerasan atau merebut Rini begitu saja dari Ari, tetapi Kevin tetap bersabar menunggu Rini sampai Rini mau menjadikan dirinya sebagai kekasihnya. Hari-hari dilalui Rini dan Ari dengan penuh kebahagiaan, Rini dan Kevin pun tetap berteman baik dan saling menghargai, semua terasa begitu indah meski salah seorang dari mereka rela untuk mengalah demi kebahagian orang yang dicintainya.

END !!! :-D


1 komentar:

 
Blogger Templates